Nama : M. Prasetyo
Nugroho
Kelas : 3IA21
NPM :
53415941
Mata Kuliah : Desain Pemodelan Grafis
Nama Dosen :
Stefany Rahma Desky
Pengertian Desain
secara umum, Desain dapat diartikan sebagai rancangan yang merupakan susunan
dari garis, bentuk, ukuran, warna serta value dan benda yang dibuat berdasarkan
prinsip-prinsip desain (kata benda). Desain dapat diartikan sebagai proses
perencanaan bentuk dengan tuuan supaya benda
yangdirancang, mempunyai fungsi atau berguna serta mempunyai nilai keindahan.
(kata kerja). Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan
berbagai pencapaian kreatif lainnya. Desain grafis atau rancang grafis adalah
proses komunikasi menggunakan elemen visual, seperti tulisan, bentuk, dan
gambar yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang
disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual.
Pemodelan adalah
membentuk suatu benda-benda atau obyek. Membuat dan mendesain obyek tersebut
sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan obyek dan basisnya, proses ini
secara keseluruhan dikerjakan di komputer. Melalui konsep dan proses desain,
keseluruhan obyek bisa diperlihatkan secara 3 dimensi, sehingga banyak yang
menyebut hasil ini sebagai pemodelan 3 dimensi (3D modelling). Desain pemodelan grafis adalah suatu
ilmu yang mempelajari tentang membuat dan menciptakan obyek baru berupa seni
terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya yang direkayasa
perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan awal untuk
pembuatan, penyimpanan, dan manipulasi model dan citra.
Prinsip Pemodelan
Grafis, seperti berikut :
1.
Kesederhanaan
Hal
ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang
disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline),
subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font
yang ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca.
Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple
Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong
(white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris.
Seperlunya saja.
2.
Keseimbangan
Keseimbangan
adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan
menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua,
yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal.
3.
Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi,
konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari
komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga
memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
4.
Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan
untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian
desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan
dengan memberikan kotak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan
pentingnya berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran
huruf pada judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya.
Penekanan juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara
tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
5.
Irama (repetisi)
Irama merupakan
pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara
dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua
nada musik beruntun yang sama. Desain grafis mementingkan interval ruang atau
kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks
dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain
sebagainya.
6.
Proporsi (Proportion)
Proporsi
termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh
keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang
tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah
bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer
dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur.
Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan
1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan
yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia
sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang
desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan
layout halaman.
Unsur Desain Grafis,
seperti berikut :
1.
Garis (Line)
Sebuah
garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan
titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau
lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau
konstruksi desain. Di dalam duni a komunikasi visual seringkali kita
menggunakan dotted line, solid line, dan garis putus-putus.
2.
Bentuk (Shape)
Bentuk
adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang
dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga
(triangle).
3.
Tekstur (Texture)
Tekstur
adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan
cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan
sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju,
kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain sebagainya.
4.
Ruang (Space)
Ruang
merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain
dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain
grafis. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua
unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
5.
Ukuran (Size)
Ukuran
adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek.
Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan
(emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan
dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
6.
Warna (Color)
Warna
merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa
menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari
bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas
Jenis
Grafis, sebagai berikut :
1.
Grafis Bitmap
Gambar bitmap merupakan
duplikat atau tiruan persis dari gambar asli dalam bentuk gambar digital.
Gambar jenis ini tersusun dari sejumlah titik pixel (picture
element)/dot/point/titik koordinat yang ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu
dengan nilai warna tersendiri sehingga membentuk pola tertentu di layar
komputer. Pola yang terbentuk itulah yang menghasilkan atau menimbulkan kesan
gambar.
2.
Grafis Vektor
Gambar vektor adalah
gambar yang tersusun oleh sekumpulan garis, kurva, dan bidang tertentu dengan
menggunakan serangkaian instruksi yang masing-masing didefinisikan secara matematis.
Setiap garis, kurva, dan bidang tertentu tersebut mempunyai properti atau
atribut masingmasing berupa fill, stroke, dan node. Gambar vektor tidak
dipengaruhi oleh resolusi gambar atau titik pixel (dpi) seperti pada gambar
bitmap.
Sumber :
https://missimanakondou.wordpress.com/it-ma/xii/gasal/jenis-grafis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar