Mata Kuliah : Pengantar
Teknologi Game
Nama : M
Prasetyo Nugroho
NPM : 53415941
Kelas :
3IA21
Nama Dosen : Syefani
Rahma Deski
Proses Pembuatan pada Game
1.
Scripting
·
Pemilihan Bahasa Pemrograman
Pemrograman suatu game bisa menggunakan berbagai macam jenis
bahasa pemrograman. Diantaranya yang terkenal adalah C++, C dan Java.
Proses pembuatan game modern bisa memakan waktu 1-3 tahun
untuk menyelesaikannya. Lamanya suatu pengembangan bergantung pada sejumlah
faktor, seperti genre, skala, platform pengembangan dan jumlah aset.
Sebagai contoh, sebuah game puzzle yang sederhana dengan
menggunakan grafik 2D akan jauh lebih sedikit memakan waktu untuk dikembangkan
daripada game role-playing komputer 3D.
Walaupun terdapat banyak sekali pilihan bahasa pemrograman
untuk membuat game, namun pada intinya bahasa tersebut harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a) Speed
Bahasa scripting untuk game harus mampu berjalan secepat
mungkin. Jika kita berniat untuk menggunakan banyak script untuk perilaku
karakter dan kejadian di level game, maka script akan perlu untuk mengeksekusi
sebagai bagian dari loop game utama. Ini berarti bahwa script yang lambat akan
memakan waktu yang kita butuhkan untuk membuat suatu adegan, menjalankan mesin
fisika, atau menyiapkan audio.
b) Kompilasi dan Interpretasi (penyusunan dan penafsiran)
Bahasa scripting secara luas diinterpretasikan,melalui
susunan serangkaian byte. Penafsiran bahasa diambil melalui format teks.
Interpreter melihat setiap baris, penyusunan bekerja sesuai yang maksud dari
script, dan melakukan tindakan yang spesifik.
Bahasa byte-terkompilasi dikonversi dari teks ke format
internal, yang disebut byte code. Kode byte biasanya jauh lebih padat daripada
format teks. Karena kode byte dalam suatu format dioptimalkan ketika
dieksekusi, agar dapat berjalan lebih cepat.
c) Ekstensibilitas dan Integrasi
Bahasa scripting perlu memiliki akses ke fungsi yang
signifikan ke dalam game. Sebuah script yang mengendalikan karakter, misalnya,
harus mampu untuk menanyai game untuk mencari tahu apa yang bisa dilihat dan
kemudian membiarkan game tahu apa yang akan dilakukan sebagai aksinya.
Serangkaian fungsi yang dibutuhkan untuk mengakses ini
jarang diketahui ketika bahasa scripting telah diimplementasikan atau dipilih.
Hal ini penting untuk memiliki sebuah bahasa yang dapat dengan mudah memanggil
fungsi-fungsi atau menggunakan kelas main code dalam game. Biasanya, itu adalah
penting bagi programmer untuk dapat mengekspos fungsi baru atau kelas yang
dengan mudah ketika pembuat script memintanya.
d) Re-Entrancy (ikut serta ulang)
Fungsi ini sering berguna untuk memanggil script menjadi
diikutsertakan ulang. Mereka dapat berjalan untuk sementara waktu, dan ketika
anggaran waktu telah habis script akan dapat ditunda. Ketika script selanjutnya
mendapatkan beberapa waktu kembali, maka akan dapat menjalankan kembali script
yang ditunda sebelumnya.
Hal ini sering membantu untuk membiarkan kontrol hasil
script saat mencapai jeda normal. Kemudian sebuah algoritma penjadwalan dapat
memberikan lebih banyak waktu untuk meminimalisasi penggunaan sumber daya.
Sebuah script untuk mengendalikan sebuah karakter, misalnya,
mungkin memiliki lima tahapan yang berbeda (memeriksa situasi, memeriksa
kesehatan, menentukan gerakan, rencana rute, dan melaksanakan gerakan). Ini
semua dapat dimasukkan dalam satu script yang menghasilkan penyekat antara
setiap bagian. Kemudian masing-masing akan berjalan dengan setiap lima frame,
dan beban dari eksekusi AI akan didistribusikan.
Re-entrancy yang lebih canggih harus memungkinkan penulis
script untuk menandai bagian yang tidak boleh terputus.
·
Embedding (penanaman)
Embedding berhubungan dengan ekstensibilitas. Sebuah bahasa
yang tertanam dirancang untuk dimasukkan ke dalam program lain. Ketika kita
menjalankan bahasa scripting dari workstation, biasanya akan menjalankan
program khusus untuk menafsirkan file source code. Dalam game, sistem scripting
perlu dikontrol dari dalam program utama. Game yang menentukan jalannya script
harus dijalankan dan harus dapat memberitahu mesin terkait bahasa scripting
yang cocok untuk memproses script tersebut.
·
Bahasa
Open Source
Banyak bahasa scripting game populer yang dirilis di bawah
lisensi open source. Software open-source dirilis di bawah lisensi yang
memberikan hak user untuk memasukkannya ke dalam perangkat lunak mereka sendiri
tanpa membayar biaya tambahan.
2.
GRAFIS
bentuk
sederhana dari grafik komputer ada 2 yaitu ;
1.
Grafik komputer 2 dimensi biasa disebut dengan
2D atau bidang adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang dan lebar. Grafik
2 Dimensi merupakan teknik penggambaran yang berpatokan pada titik koordinat
sumbu x (datar) dan sumbu y (tegak). Agar dapat tampil dengan sempurna, gambar
yang akan ditampilkan dengan teknik ini harus memiliki nilai koordinat x dan y
minimum 0 dan maksimum sebesar resolusi yang digunakan.
2.
Grafik komputer 3 dimensi biasa disebut 3D atau
adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Grafik 3
Dimensi merupakan teknik penggambaran yg berpatokan pada titik koordinat sumbu
x(datar), sumbu y(tegak), dan sumbu z(miring).Representasi dari data geometrik
3 dimensi sebagai hasil dari pemrosesan dan pemberian efek cahaya terhadap
grafika komputer 2D. Tiga Dimensi, biasanya digunakan dalam penanganan grafis.
3D secara umum merujuk pada kemampuan dari sebuah video card (link). Saat ini
video card menggunakan variasi dari instruksi-instruksi yang ditanamkan dalam
video card itu sendiri (bukan berasal dari software) untuk mencapai hasil
grafik yang lebih realistis dalam memainkan game komputer.
2D
dan 3D dalam Komputer Grafik
a.
Grafik komputer 2D
Grafik
komputer 2D adalah sebuah generasi gambar digital berbasis komputer, yang
kebanyakan mengambil objek-objek dua dimensi (2D). Model Grafik 2D merupakan
kombinasi dari model geometri (juga disebut sebagai grafik vektor), gambar
digital (raster graphics), fungsi matematika, dan sebagainya. Komponen-komponen
ini dapat dimodifikasi dan dimanipulasi oleh transformasi geometri dua dimensi,
seperti translasi, rotasi, dan dilatasi.
Cara
yang paling mudah untuk membuat sebuah gambar 2D kompleks yaitu dimulai dengan
sebuah "canvas" kosong yang diisi dengan warna latar tertentu, yang
kemudian kita "draw", "paint", atau "paste" suatu
warna kedalamnya, dengan urutan-urutan tertentu. Intinya, kanvas tersebut
merupakan "frame buffer" atau bayangan dari layar komputer.
Model-model
yang digunakan pada disain grafis 2D biasanya tidak mendukung bentuk-bentuk
tiga-dimensi, atau fenomena yang bersifat tiga dimensi, seperti pencahayaan,
bayangan, pantulan, refraksi, dan sebagainya. Namun demikian, mereka dapat
membuat model berlapis-lapis (layer); nyata, translusen, dan transparan, yang
dapat ditumpuk dalam urutan tertentu. Urutan tersebut biasanya didefinisikan
dengan angka (kedalaman lapisan, atau jarak dari si penglihat).
Banyak
antarmuka grafis atau yang kita kenal dengan GUI (Grapical User Interface) yang
berbasiskan model grafis 2D. Software-software yang mendukung GUI dapat
menciptakan "keadaan visual" dalam berinteraksi dengan komputer, sehingga
para pengguna tidak selalu harus melihat tulisan. Grafik 2D juga penting bagi
kendali peralatan-peralatan semacam printer, plotter, shredder, dan sebagainya.
Mereka juga digunakan pada beberapa video dan games sederhana seperti
solitaire, chess, atau mahjong.
b.
Grafik Komputer 3D
Grafik
3D merupakan perkembangan dari grafik 2D. Didalam grafika komputer, 3D
merupakan bentuk grafik yang menggunakan representasi data geometri tiga
dimensi.
Suatu
objek rangka 3D apabila disinari dari arah tertentu akan membentuk bayangan
pada permukaan gambar.
Proses
pembuatan grafik komputer 3D dapat dibagi ke dalam tiga fase, yaitu 3D modeling
yang mendeskripsikan bentuk dari sebuah objek, layout dan animation yang
mendeskripsikan gerakan dan tata letak sebuah objek, dan 3D rendering yang
memproduksi image dari objek tersebut.
Istilah
atau Pengertian Grafik 3D adalah sebuah gambar,garis,lengkungan,dan sebagainya
yang memiliki titik-titik yang menghubungkan menjadi sebuah bentuk 3D
Di
dalam dunia game, 3D secara umum merujuk pada kemampuan dari sebuah video card
(link). Saat ini video card menggunakan variasi dari instruksi-instruksi yang
ditanamkan dalam video card itu sendiri (bukan berasal dari software) untuk
mencapai hasil grafik yang lebih realistis dalam memainkan game komputer.
Sumber :
http://rikaayuputrik.blogspot.co.id/2016/01/pemodelan-grafis-untuk-game-2d3d.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar